Universitas Unggul, Berbudaya Sehat dan, Bereputasi Internasional

Published : 15 April 2025 | Kalkulasi Durasi Baca... | Dilihat : x

Suryavaya Fest 2025: Ajang Apresiasi, Ajang Prestasi

Suryavaya Fest 2025: Ajang Apresiasi, Ajang Prestasi

Ungaran, 15 April 2025— Sabtu (12/4) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari dan Pagelaran Sunyaruri Budoyo Universitas Ngudi Waluyo menggelar Lomba Tari Kreasi Tradisional se-Semarang bertajuk Suryavaya Fest. Acara yang diupayakan menjadi program kerja tetap UKM tersebut mengambil tema “Gerak Selaras, Rasa Menyatu” di tahun perdana pelaksanaannya ini. Diikuti oleh 27 peserta baik individu maupun kelompok dari berbagai sanggar tari, acara ini terlaksana sukses dan meriah di Aula Gedung H.M. Iskak Soepardi Universitas Ngudi Waluyo.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan, Bapak Raharjo Apriyatmoko, S KM., M.Kes. dalam sambutannya menyampaikan bahwa seni adalah hasil karya manusia yang luar biasa, adanya kegiatan semacam ini semoga dapat memberikan dukungan mental bagi para pelaku seni dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Beliau juga menyampaikan bahwa Universitas Ngudi Waluyo ‘ditantang’ untuk terlibat dalam Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) 2025 di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan berharap UKM Tari dapat menindaklanjuti tantangan tersebut. Selain Pak Moko yang menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara, turut hadir pula Dekan Fakultas Kesehatan, Kepala Biro Kemahasiswaan Perencanaan dan Pengembangan, Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, Pembina UKM Tari, serta Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ngudi Waluyo.

Dalam laporannya, ketua panitia Suryavaya Fest, Anjeli Kusuma Wijayanti menyampaikan, Suryavaya Fest diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya Indonesia serta sebagai ajang unjuk kreativitas, bakat, serta ekspresi seni generasi muda khususnya dalam bidang seni tari. Kegiatan ini telah dipersiapkan sejak Januari sampai akhir Maret 2025 agar acara dapat terkonsep dengan matang dan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi peserta dan penonton.

Dewan juri dalam Suryavaya Fest edisi perdana ini berasal dari beberapa instansi dan komunitas seni, yaitu Agus Purnomo dari Komunitas Ungaran Menari; Galih Suci Manganti, S.Sn., M.A. dari ISI Yogyakarta; Endik Guntaris, S.Pd., M.Pd. dari Tirang Community Semarang; serta ZuliyanaIswandiyati,S.Pd.dari Sanggar Gendhug.

Setelah melalui proses penjurian yang cukup sengit, diperolehlah juara untuk masing-masing kategori. Kategori anak juara I diraih oleh Tari Zapin Bunga Desa oleh Najwa Azzalea Putri, juara II Tari Ngganong oleh Jasmine Asyila Rahma, dan juara III diraih Artiqa Ratu Mumtazah lewat Tari Lintang Kemukus. Juara I kategori remaja diraih oleh Estungkara Harsa lewat Tari Gendro, juara II diraih Sanggar Saraswati lewat Tari Janger Abhinaya, dan juara III untuk Sanggar Tari Metta I lewat Metta Shiva. Kategori dewasa, Sanggar Clarinta menyabet juara I Lewat Tirta Prabha Bhumi, juara II untuk Sanggar Gendhug lewat Lamen Dadari, dan Damar Kalamaya dari Sanggar Sang Kalingga meraih juara III.

Suryavaya Fest tidak hanya menjadi ajang lomba mencetak juara, namun juga menjadi salah satu langkah awal UKM Tari dan Pagelaran Sunyaruri Budoyo untuk memperkuat jejaring pelaku seni dan budaya di Jawa Tengah, khususnya se-Semarang, serta membuktikan bahwa bahasa dalam gerak adalah jembatan kreativitas yang mampu menyatukan keberagaman lewat jalur seni dan budaya.

Sampai jumpa di Suryavaya Fest #2 tahun depan!

 

 

 

 


Kembali